Blitar (cvtogel login)– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem yang kerap muncul pada masa peralihan musim atau pancaroba.
Kepala BPBD Kabupaten Blitar menjelaskan, saat ini wilayah Jawa Timur, termasuk Blitar, sedang berada pada periode transisi musim yang ditandai dengan perubahan cuaca secara drastis. Kondisi ini dapat memicu hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga potensi puting beliung. Selain itu, suhu udara panas dan gerah serta munculnya awan cumulonimbus (CB) juga menjadi ciri khas musim pancaroba.
“Cuaca yang tidak menentu ini bisa menimbulkan berbagai dampak, mulai dari penyakit musiman hingga bencana hidrometeorologi seperti banjir bandang, tanah longsor, dan hujan es. Karena itu, kami mengingatkan masyarakat untuk selalu siaga,” ujar pejabat BPBD Blitar, Jumat (3/10).
Potensi Dampak
BPBD mengidentifikasi sejumlah risiko kesehatan yang rawan meningkat saat pancaroba, di antaranya ISPA, flu, batuk, pilek, demam berdarah, diare, hingga gangguan pencernaan. Sementara itu, dari sisi kebencanaan, warga diimbau mewaspadai banjir, puting beliung, tanah longsor, serta potensi gelombang tinggi yang membahayakan nelayan.
“Bagi nelayan, kami sarankan untuk selalu memantau prakiraan cuaca. Jika terjadi gelombang tinggi atau angin kencang, sebaiknya tunda dulu aktivitas melaut demi keselamatan,” tambahnya.
Langkah Mitigasi
Untuk mengurangi risiko, BPBD Blitar mendorong masyarakat melakukan sejumlah langkah antisipasi, seperti:
-
Mengecek prakiraan cuaca dari BMKG secara rutin.
-
Membersihkan saluran air agar tidak tersumbat.
-
Memperkuat bangunan rumah, terutama bagian atap.
-
Memangkas pohon atau ranting yang berpotensi tumbang.
-
Menyiapkan peralatan darurat seperti jas hujan, senter, dan obat-obatan.
-
Meningkatkan daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat.
Saat terjadi cuaca ekstrem, masyarakat diimbau untuk menghindari tempat terbuka, menjauhi pepohonan tinggi, papan reklame, maupun tiang listrik. Kendaraan juga sebaiknya diparkir di lokasi aman yang tidak rawan tertimpa benda roboh.
Pasca kejadian, warga diminta memeriksa kondisi bangunan, membersihkan material yang menutup jalan atau saluran air, serta melaporkan kerusakan atau titik rawan kepada aparat desa maupun BPBD.
Seruan Siaga
BPBD menegaskan, kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci dalam meminimalisasi dampak cuaca ekstrem di masa pancaroba. “Kami berharap masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada dan mengikuti arahan resmi dari pemerintah,” pungkasnya.