Palangka Raya (CVTOGEL)– Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus mengakselerasi pembangunan sektor pendidikan. Melalui digitalisasi. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Pemprov untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sekaligus mempercepat pemerataan akses pendidikan hingga ke wilayah pelosok dan perbatasan.

Gubernur Kalteng, H. Sugianto Sabran, menegaskan bahwa transformasi digital bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan nyata agar dunia pendidikan daerah tidak tertinggal.

“Digitalisasi pendidikan harus menjangkau semua anak didik, dari perkotaan hingga pelosok. Kalteng ingin memutus isolasi pendidikan di wilayah 3T,” ujar Sugianto dalam keterangannya di Palangka Raya.


Inovasi Pendidikan Digital Mulai Terasa

Pemprov Kalteng melalui Dinas Pendidikan telah meluncurkan berbagai program unggulan, seperti platform Pena Kalteng yang digunakan untuk pemantauan sekolah berbasis lokasi, serta penerapan papan tulis digital di sejumlah sekolah kejuruan.

Di SMKN 1 Hanau, misalnya, penggunaan papan digital memudahkan guru menyampaikan materi interaktif dan memungkinkan siswa belajar dengan metode hybrid. Selain itu, lebih dari 59 sekolah di Kalteng telah mengikuti program belajar coding dan kecerdasan buatan (AI) melalui TV interaktif pendidikan daerah.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bahkan memberikan apresiasi terhadap langkah cepat Kalteng yang dinilai lebih dulu menerapkan digitalisasi pembelajaran dibanding beberapa daerah lain.

“Kalteng menjadi contoh provinsi yang progresif dalam transformasi digital pendidikan,” ujar Mendikdasmen dalam kunjungannya ke Palangka Raya.


Pemerataan Akses Jadi Kunci

Pemprov menekankan bahwa digitalisasi tidak boleh hanya dinikmati sekolah di kota besar. Karena itu, seluruh sekolah di Kalteng akan mendapatkan fasilitas digitalisasi berdasarkan asas pemerataan dan keadilan.

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kalteng menyebut, penyaluran perangkat pembelajaran digital kini dilakukan bertahap ke sekolah-sekolah di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).

“Kami ingin semua sekolah, tanpa terkecuali, mendapat manfaat dari program digitalisasi pendidikan. Ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga kesetaraan kesempatan belajar,” katanya.


Tantangan dan Strategi Ke Depan

Meski kemajuan sudah terlihat, sejumlah tantangan masih perlu diatasi, seperti keterbatasan konektivitas internet di pedalaman, kurangnya perangkat, serta kemampuan guru dalam mengoperasikan teknologi pembelajaran.

Untuk mengatasinya, Pemprov Kalteng menyiapkan strategi akselerasi digitalisasi pendidikan, di antaranya:

  • Penguatan jaringan internet dan infrastruktur listrik di sekolah-sekolah pelosok.

  • Pelatihan guru dan tenaga pendidikan agar melek teknologi.

  • Pengembangan konten pembelajaran digital berbasis lokal.

  • Kolaborasi dengan penyedia layanan telekomunikasi dan sektor swasta.

  • Pembentukan tim teknis di tingkat kabupaten untuk mendukung pemeliharaan perangkat digital.

Selain itu, Pemprov juga mendorong partisipasi masyarakat dan orang tua dalam literasi digital agar ekosistem pembelajaran daring dapat berjalan berkelanjutan.


Menuju Pendidikan Maju dan Inklusif

Digitalisasi pendidikan di Kalteng diharapkan tidak hanya menjadi simbol modernisasi, tetapi juga alat untuk pemerataan dan peningkatan kualitas pembelajaran.

Dengan roadmap jangka panjang yang tengah disusun, Kalteng menargetkan seluruh sekolah di provinsi ini dapat terhubung dengan sistem digital terpadu dalam lima tahun ke depan.

“Transformasi digital harus berdampak langsung pada mutu belajar siswa dan kesejahteraan guru. Inilah jalan menuju Kalteng yang makin berkualitas dan berdaya saing,” tutup Gubernur Sugianto Sabran.

You May Also Like

More From Author