Jakarta – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) melaporkan kelahiran seekor anak gajah sumatera ( Elephas maximus sumatranus ) di Taman Nasional Way Kambas pada Rabu (4/12). Bayi gajah berjenis kelamin betina tersebut menjadi tambahan baru bagi upaya pelestarian satwa langka ini.

Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas (TNWK), MDH Zaidi, dalam keterangan yang diterima di Jakarta pada Sabtu, menjelaskan bahwa bayi gajah itu merupakan anak pertama dari induk bernama Yulia, gajah betina berusia 12 tahun. Proses kelahiran berlangsung pada Rabu malam sekitar pukul 23.25 WIB.

“Alhamdulillah, kondisi induk dan bayinya sehat. Anak gajah bahkan sudah mampu berdiri dan berjalan sendiri pada pukul 02.05 WIB,” ujar Zaidi.

Ia juga menyampaikan bahwa sejak pagi hari setelah dilahirkan, bayi gajah tersebut tampak aktif dan mulai belajar menyusu pada induknya. “Hingga pukul 07.49 WIB, anak gajah terlihat terus berupaya menyusu. Dari hasil pengukuran tinggi dan lingkar badan, bobotnya diperkirakan mencapai 64 kilogram,” tambahnya.

Zaidi menegaskan bahwa kelahiran ini menjadi angin segar bagi program pelestarian gajah sumatera di Way Kambas. Anak pertama dari Yulia ini juga memunculkan harapan baru terkait keberlangsungan populasi gajah di kawasan konservasi tersebut.

Gajah sumatera sendiri masuk dalam status kritis dan sangat terancam punah menurut daftar merah International Union for Conservation of Nature (IUCN). Tekanan terhadap populasinya terus meningkat akibat perambahan hutan, perluasan kebun — baik legal maupun ilegal — serta alih fungsi lahan yang menggerus habitat alami mereka.

Belum lama ini, pemerintah melalui Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) juga melakukan operasi di Taman Nasional Tesso Nilo, salah satu habitat penting gajah sumatera, untuk menertibkan perkebunan sawit ilegal dan mengembalikan fungsi kawasan konservasi.

Editor : PTSLOT
Sumber : winc-proxy.net

You May Also Like

More From Author