Jakarta – Forum Pengacara Kesatuan Tanah Air (FAKTA) menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menunjukkan ketegasan dan keberpihakan nyata dalam menangani persoalan banjir yang dipenuhi gelondongan kayu di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Wakil Presiden FAKTA, Mukhlis Ramlan, mengatakan bahwa tindakan cepat Kapolri dalam menindak para pihak yang diduga terlibat pembalakan liar serta kehadirannya langsung di lapangan untuk membantu warga merupakan cerminan dari prinsip Presisi dan semangat reformasi Polri.

“Kapolri telah mengerahkan personel secara maksimal untuk membantu masyarakat sekaligus mengusut tuntas dalang di balik praktik illegal logging,” ujar Mukhlis dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Mukhlis menjelaskan bahwa langkah tegas Kapolri ini sekaligus membantah anggapan bahwa kayu-kayu yang terseret banjir hanyalah pohon yang terbawa arus. Menurutnya, banyak batang kayu yang ditemukan memiliki penomoran serta berasal dari berbagai jenis, sementara jika pohon hanyut secara alami seharusnya masih memiliki ranting, daun, atau akar.

Kapolri, lanjut Mukhlis, merespons cepat temuan tersebut dengan melibatkan banyak lembaga, mulai dari BNPB, TNI, Kementerian Lingkungan Hidup, hingga pemerintah daerah setempat. Ia menilai masyarakat juga menunjukkan solidaritas tinggi dengan memberikan informasi dan dukungan penuh, yang bisa menjadi momentum perbaikan tata kelola hutan secara berkelanjutan.

“Siapa pun yang terbukti menjadi dalang bencana besar ini harus dibawa ke pengadilan karena ulah mereka telah merenggut ribuan nyawa yang tak berdosa,” tegasnya.

Mukhlis mendukung penuh langkah Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri dalam menindak tegas para pelaku perusakan hutan. Ia menyebut pembabatan hutan secara ilegal sebagai kejahatan luar biasa yang menimbulkan kerusakan luas.

Mukhlis juga mengingatkan pentingnya keberadaan pohon bagi kehidupan manusia, karena pohon menyediakan udara bersih melalui fotosintesis dan akarnya memberi kehidupan bagi ekosistem. Menurutnya, menebang pohon secara brutal sama saja dengan mencabut sumber kehidupan bagi masyarakat.

Lebih jauh, ia meminta agar oknum pejabat yang sengaja melanggar aturan demi membuka jalan bagi penebangan jutaan hektare hutan juga diproses hukum. Menurutnya, keputusan yang mereka ambil tanpa memperhatikan dampaknya telah membawa petaka bagi banyak pihak.

“Kita percaya Presiden, Kapolri, dan seluruh pihak yang berpihak pada rakyat akan menghentikan praktik illegal logging dan pembalakan liar di seluruh Indonesia. Reboisasi harus dilakukan secara besar-besaran, dan semua pelaku harus diproses,” ungkapnya.

Mukhlis mengajak semua pihak untuk membantu korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menuturkan bahwa kebutuhan mendesak seperti air bersih, selimut, pakaian, makanan, tenda darurat, serta layanan pemulihan trauma—khususnya bagi anak-anak—masih sangat diperlukan.

“Inilah ujian bagi Polri dalam melaksanakan Presisi dan reformasi secara total demi bangsa dan negara,” tambahnya.

Sebelumnya, tim gabungan Polri dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) masih menelusuri asal-usul kayu gelondongan yang terseret banjir di berbagai wilayah Sumatra.

“Dari temuan di lapangan, terdapat berbagai jenis kayu, dan beberapa di antaranya menunjukkan bekas potongan chainsaw. Ini yang sedang kami dalami,” kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta, Kamis (4/12).

Ia menegaskan bahwa tim gabungan telah diterjunkan untuk menyusuri seluruh aliran sungai dari hulu hingga hilir.

“Saya minta penelusuran dilakukan secepat mungkin, terutama di titik-titik yang memiliki indikasi pelanggaran agar bisa segera kami tindak lanjuti,” ujarnya.

Jenderal bintang empat itu juga menambahkan bahwa kerja sama tidak hanya melibatkan Kemenhut, tetapi juga berbagai instansi lain yang dibutuhkan dalam penanganan kasus tersebut.

Editor : EPICTOTO
Sumber : winc-proxy.net

You May Also Like

More From Author