Jakarta (CVTOGEL) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengembangkan Kawasan Mangrove Nasional Kamal Muara di Jakarta untuk membantu melindungi ekosistem pesisir dan menangani masalah sampah plastik di laut.
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan KKP, Koswara, menjelaskan pada hari Rabu di Jakarta bahwa area ini seluas 56 hektare dan akan dibangun menjadi pusat bibit, ekowisata, edukasi ekowisata, serta laboratorium kultur jaringan.
“Di Indonesia, terdapat 202 jenis mangrove. Saat ini, kita baru memiliki 22 jenis dan yang lainnya masih tersebar di seluruh negara. Untuk fase ini, kami akan menanam 22 jenis mangrove, dan ke depan, semua jenis mangrove akan ditambahkan di sini,” ujarnya.
Dia menambahkan bahwa mangrove adalah tumbuhan khas pantai dengan bentuk akar yang unik, mampu beradaptasi di daerah pasang surut, terutama di tanah liat atau pasir basah.
Sebagai salah satu ekosistem pesisir yang signifikan, bersanding dengan terumbu karang dan padang lamun, mangrove berperan penting untuk menjaga stabilitas pantai, menyediakan habitat bagi biota laut, menyerap karbon, dan menjadi perlindungan alami dari erosi.
Menurut peta mangrove nasional tahun 2024, total luas mangrove di Indonesia mencapai 3. 440. 464 hektare, sehingga negara ini memiliki ekosistem mangrove terbesar di dunia.
Dalam tahap awal pengembangan, mereka berencana menanam 40. 000 bibit mangrove dari jenis Rhizophora Mucronata (bakau merah/hitam), yang dikenal mudah beradaptasi dan berperan penting dalam ekologi.
Pengembangan Kawasan Mangrove Nasional Kamal Muara direncanakan berlangsung antara 2025 hingga 2029 dengan pendekatan yang kolaboratif dan melibatkan masyarakat.
Kawasan ini ditargetkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat setempat dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan, serta menjadi contoh praktik pengelolaan pesisir yang kuat dan mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim dan masalah sampah di laut.