Jakarta – Perpustakaan Nasional (Perpusnas) akan meluncurkan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tematik Literasi yang akan melibatkan 15 ribu mahasiswa di seribu lokasi desa. Dengan tujuan membangun budaya membaca untuk meningkatkan indeks literasi bangsa.
“KKN Tematik Literasi ini melibatkan perguruan tinggi di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke, dengan partisipasi setidaknya 15 ribu mahasiswa yang akan ditempatkan di seribu lokasi atau desa, masing-masing desa akan dikelola oleh sekitar 15 mahasiswa dari perguruan tinggi,” ungkap Kepala Perpusnas E. Aminudin Aziz dalam konferensi pers di Jakarta, cvtogel, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan kolaborasi antara Perpusnas dan. Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Untuk mendampingi program literasi di masyarakat. Dengan demikian, program distribusi 10 juta buku untuk taman bacaan masyarakat (TBM). Di berbagai daerah tidak hanya sekadar kegiatan membaca buku, tetapi juga melibatkan program-program kreatif dari mahasiswa.
Selain KKN Tematik Literasi, Perpusnas juga akan meluncurkan program Relawan Literasi Masyarakat (Relima). Sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-45, dengan pendaftaran yang masih dibuka untuk umum.
“Kami percaya bahwa KKN Tematik Literasi saja tidak cukup, sehingga kami meluncurkan program lainnya, yaitu Relima, yang akan dioperasikan oleh 180 relawan di 180 kabupaten/kota di Indonesia. Ini merupakan upaya kami dari Perpusnas untuk memperluas layanan kepada masyarakat, agar minat baca masyarakat tidak hanya sekadar membaca, tetapi juga membaca secara fungsional,” tambahnya.
Ia menjelaskan bahwa selama ini terdapat masyarakat yang tidak membaca secara fungsional. Artinya mereka hanya membaca tetapi tidak memahami konteksnya. Melalui Program KKN Tematik Literasi, mahasiswa diharapkan dapat menciptakan ekosistem budaya baca yang produktif dan berkelanjutan dalam masyarakat.
Program KKN Tematik Literasi direncanakan akan diselenggarakan sekitar bulan Juli 2025. Mahasiswa yang mengikuti program ini akan mengabdi selama 40 hari di desa, setelah terlebih dahulu mendapatkan pembinaan dari perguruan tinggi masing-masing.
“KKN Tematik Literasi ini tidak akan mengganggu jadwal kuliah mahasiswa. Ini bukan program magang, tetapi pengabdian masyarakat di daerah, dan nilai dari kegiatan ini dapat diakui sebagai dua hingga tiga satuan kredit semester (SKS),” jelas Aminudin.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Perpusnas Adin Bondar menambahkan bahwa mahasiswa yang berpartisipasi dalam Program KKN Tematik Literasi akan membantu dalam distribusi 10 juta buku agar benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.
“Mereka berperan sebagai pendamping dan pengelola perpustakaan, selain itu, baik mahasiswa maupun relawan juga akan membangun kemitraan, mengingat saat ini dana desa dapat digunakan untuk perpustakaan desa,” tambah Adin.
Ia berharap para mahasiswa sebagai generasi muda intelektual dapat melaksanakan berbagai kegiatan positif di desa yang berhubungan dengan peningkatan budaya baca.