Jakarta (cvtogel) – Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengatakan perang antara Iran dan Israel tidak akan memberi dampak banyak terhadap perekonomian Indonesia.
Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Minggu, Misbakhun menjelaskan sejumlah indikator untuk memperkuat argumennya, seperti indeks harga saham gabungan (IHSG) yang masih bertahan dari gejolak.
“Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga masih stabil,” imbuhnya.
Indikator lainnya, lanjut Misbakhun, ialah harga minyak dunia juga masih di bawah asumsi Indonesian Crude Price (ICP) di APBN 2025 yang dipatok dengan 82 dolar per barel.
Dia menilai selama harga minyak dunia masih di bawah patokan ICP, dapat dipastikan beban APBN masih aman.
“Harga minyak masih dalam range moderat, situasi ini harus kita jaga,” ucap Misbakhun.
Selain itu, indikator lain yang membuat Misbakhun tetap optimistis ialah pendapatan negara di APBN 2025 per Mei 2025 yang mencapai Rp 995,3 triliun atau 33,1 persen dari target.
Jumlah itu, kata Misbakhun, bersumber dari pemasukan perpajakan sebesar Rp 806,2 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 188,7 triliun.
Adapun belanja negara mencapai Rp 1.016,3 triliun. Dengan demikian, defisitnya di angka Rp 21 triliun atau 0,09 persen dari produk domestik bruto (PDB) 2025 yang ditargetkan mencapai Rp 24 ribu triliun.
“Angka defisitnya masih 0,09 persen dari PDB,” tuturnya.
Oleh karena itu, Misbakhun mengatakan perang Israel vs Iran justru menjadi semacam ujian bagi berbagai skenario dalam menjaga perekonomian nasional.
“Kalaupun konflik di Timur Tengah yang menyeret AS itu berlanjut, efeknya pada pertumbuhan ekonomi dan inflasi,” jelas dia.